 |
http://wedorecover.com/images/Painkiller-1.jpg |
Siang tadi di LENTRHAKA Health Care and
Training Center, seorang klien berkisah bahwa beliau sudah selama 18 bulan
sakit dan juga berobat, namun belum ada perubahan yang signifikan. Setelah kami
diagnosa ternyata obat yang sudah banyak diminum memang tidak pas sasaran, dan
menariknya yang lebih banyak dikonsumsi oleh klien tersebut selama ini yang
mengandung pain killer.
Pain
killer atau obat yang dapat berperan untuk meredakan rasa sakit, biasanya
diberikan oleh dokter apabila memang ada rasa sakit
yang sangat. Namun apabila pain killer ini diberikan dalam jangka waktu yang
relatif panjang, dosis yang bertambah, dan tidak adanya perubahan kesehatan
yang secara data membaik, hal ini wajib diwaspadai.
Dalam kondisi yang kurang seimbang,
tubuh manusia secara alamiah memiliki alarm, salah satunya adalah rasa sakit.
Rasa sakit ini ibaratnya peristiwa kebakaran pada bangunan, adalah alarm yang
berbunyi. Ketika pain killer diminum, ibaratnya alarm kebakaran sedang dicopot.
Jadi tidak ada bunyi alarm, ataupun dalam hal ini rasa sakit yang dirasa.
Pertanyaan selanjutnya, apa kemudian sumber kebakarannya berhasil diatasi?,
apakah sumber penyakitnya berhasil diamankan?. Tidak.
Waspadai pola hidup
banyak mengkonsumsi painkiller, tanpa mengobati sumber penyakitnya _/|\_