![]() |
http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02468/stargazing_2468814k.jpg |
Alam
semesta kecil, perantara kita untuk kemudian memahami alam semsesta besar. Alam
semesta kecil adalah diri kita, manusia. Dalam hitungan kalender syamsiah, usia
alam semesta kecil ini telah bertambah satu tahun. Pengulangan tahun yang oleh
beberapa orang ditandai dengan menjamu makan besar atau beberapa orang dijamu
untuk makan bersama, dan kemudian beberapa lainnya menandai dengan introkpeksi
diri. Mengambil pelajaran kehidupan tentulah bukan kegiatan setahun sekali, seperti
demikian dengan makan. Namun inilah ikhtiar tafakur melalui alam semesta kecil,
atau seseorang yang berusaha menjadi manusia.
![]() |
http://titecs.com/wp-content/uploads/2014/12/work-1.jpg |
Saya
pertama kali bekerja secara professional, dalam artian sesuai dengan keilmuan
yang saya pelajari di kampus, ketika kuliah di tingkat akhir fakultas hukum. Ketika
itu saya direkrut menjadi bagian dari divisi hukum oleh sebuah perusahaan, atas
rekomendasi teman kampus. Pekerjaan yang relatif mudah. Memeriksa dan
mengembangkan draft kontak kerja sama, memastikan “kerapatannya” agar
menguntungkan klien, kemudian draft tersebut dikrimkan kembali. Ketika waktu kontrak
habis, arah kehidupan membawa saya untuk menjadi bagian dari tim konsultan SDM.
![]() |
http://www.sharpenz.com/blog/wp-content/uploads/2011/03/Multitasking.jpg |
Di
awal bekerja terdahulu, yang ada dalam pikiran ialah lebih bersemangat untuk
rajin bekerja, mengumpulkan banyak uang untuk kemudian tabungan tersebut dipergunakan
membeli kendaraan, rumah, keperluan menikah, biaya melahirkan, membesarkan
anak, menyekolahkan anak, dst. Namun dalam perjalanannya…saya belajar memperhatikan
kemudian merasakan kehidupan, merasakan kegundahan, sepertinya ada yang salah
dengan perencanaan hidup saya. Sampai akhirnya saya memutuskan memilih mengundurkan
diri dari salah satu pekerjaan yang saya idamkan, sebagai tim konsultan SDM, beralih
ke pekerjaan yang lebih diidamkan, menjadi seorang dosen.
![]() |
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/4c/How_much_is_enough_logo.jpg |
Ini
kegundahan yang dirasa…apabila saya “sekedar” bekerja mencari uang untuk
mencukupi keperluan hidup, apa benar pernah ada kata cukup?. Apabila saya
menabung dengan gaji normal bulanan, kapan saya dapat “mencukupi” semua
keperluan yang saya sebut sebelumnya?. Perlukah saya menghalalkan semua cara
untuk hasrat tujuan hidup?. Apabila saya membeli semua keperluan hidup dengan
kredit, bagaimana saya yakin saya dapat membayar itu semua, sedangkan tidak ada
kepastian sampai kapan saya mampu bekerja?. Perlukah saya menurunkan warisan
utang kepada keluarga yang ditinggalkan?. Apabila saya menambah jam kerja untuk
tambahan uang, apa kemudian saya dapat memaksimalkan pendidikan keluarga
dikemudian hari, yang menjadi tanggung jawab pemimpin rumah tangga?. Apabila
kelak saya menitipkan pendidikan keluarga di lembaga yang dipercayai oleh
kebanyakan orang, belum cukupkah bukti dari hasil “kegagalan” beberapa hasil
lulusan lembaga tersebut?.
![]() |
http://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/1026019/106967414/stock-photo-the-man-with-blue-question-mark-road-sign-head-stand-on-many-question-label-background-106967414.jpg |
Beberapa
orang mengatakan saya berpikir terlampau jauh, beberapa tersenyum mengangguk
pertanda mendukung jalur yang sedang saya telusuri. Saya pikir, bukan terlampau
jauh, tetapi saya perlu memahami kemana tujuan hidup saya, dan apa yang perlu saya
persiapkan. Jalur yang sedang saya telusuri tersebut memunculkan berbagai pertanyaan
yang semakin liar berkecamuk di kepala, sampai saya berusaha membuat pikiran
menjadi netral terlebih dahulu. Berusaha menyusun pertanyaan mendasar dan
menyusun jawabannya. Menelusuri cetak biru saya sebagai manusia, untuk berusaha
menjawab pertanyaan, “siapakah saya?”, “apa
yang mesti saya lakukan?”.
Sampai
saya sampai pada kesimpulan sementara…tugas manusia adalah berupaya
sebaik-baiknya, pada setiap kesempatan terbaik yang menghampiri disemua statusnya
sebagai manusia, atas nama-Nya. Uruslah dengan sebaik-baiknya, apa yang
ditugaskan oleh-Nya, jadilah delegasi yang terbaik dari-Nya. Itu lebih dari
cukup menjawab semua pertanyaan. Bismillah.
R.M.R
No comments:
Post a Comment