Monday, June 1, 2015

Selamat Ulang Tahun Alam Semesta Kecil

http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02468/stargazing_2468814k.jpg
Alam semesta kecil, perantara kita untuk kemudian memahami alam semsesta besar. Alam semesta kecil adalah diri kita, manusia. Dalam hitungan kalender syamsiah, usia alam semesta kecil ini telah bertambah satu tahun. Pengulangan tahun yang oleh beberapa orang ditandai dengan menjamu makan besar atau beberapa orang dijamu untuk makan bersama, dan kemudian beberapa lainnya menandai dengan introkpeksi diri. Mengambil pelajaran kehidupan tentulah bukan kegiatan setahun sekali, seperti demikian dengan makan. Namun inilah ikhtiar tafakur melalui alam semesta kecil, atau seseorang yang berusaha menjadi manusia.

http://titecs.com/wp-content/uploads/2014/12/work-1.jpg

Saya pertama kali bekerja secara professional, dalam artian sesuai dengan keilmuan yang saya pelajari di kampus, ketika kuliah di tingkat akhir fakultas hukum. Ketika itu saya direkrut menjadi bagian dari divisi hukum oleh sebuah perusahaan, atas rekomendasi teman kampus. Pekerjaan yang relatif mudah. Memeriksa dan mengembangkan draft kontak kerja sama, memastikan “kerapatannya” agar menguntungkan klien, kemudian draft tersebut dikrimkan kembali. Ketika waktu kontrak habis, arah kehidupan membawa saya untuk menjadi bagian dari tim konsultan SDM.

http://www.sharpenz.com/blog/wp-content/uploads/2011/03/Multitasking.jpg

Di awal bekerja terdahulu, yang ada dalam pikiran ialah lebih bersemangat untuk rajin bekerja, mengumpulkan banyak uang untuk kemudian tabungan tersebut dipergunakan membeli kendaraan, rumah, keperluan menikah, biaya melahirkan, membesarkan anak, menyekolahkan anak, dst. Namun dalam perjalanannya…saya belajar memperhatikan kemudian merasakan kehidupan, merasakan kegundahan, sepertinya ada yang salah dengan perencanaan hidup saya. Sampai akhirnya saya memutuskan memilih mengundurkan diri dari salah satu pekerjaan yang saya idamkan, sebagai tim konsultan SDM, beralih ke pekerjaan yang lebih diidamkan, menjadi seorang dosen.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/4c/How_much_is_enough_logo.jpg

Ini kegundahan yang dirasa…apabila saya “sekedar” bekerja mencari uang untuk mencukupi keperluan hidup, apa benar pernah ada kata cukup?. Apabila saya menabung dengan gaji normal bulanan, kapan saya dapat “mencukupi” semua keperluan yang saya sebut sebelumnya?. Perlukah saya menghalalkan semua cara untuk hasrat tujuan hidup?. Apabila saya membeli semua keperluan hidup dengan kredit, bagaimana saya yakin saya dapat membayar itu semua, sedangkan tidak ada kepastian sampai kapan saya mampu bekerja?. Perlukah saya menurunkan warisan utang kepada keluarga yang ditinggalkan?. Apabila saya menambah jam kerja untuk tambahan uang, apa kemudian saya dapat memaksimalkan pendidikan keluarga dikemudian hari, yang menjadi tanggung jawab pemimpin rumah tangga?. Apabila kelak saya menitipkan pendidikan keluarga di lembaga yang dipercayai oleh kebanyakan orang, belum cukupkah bukti dari hasil “kegagalan” beberapa hasil lulusan lembaga tersebut?.

http://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/1026019/106967414/stock-photo-the-man-with-blue-question-mark-road-sign-head-stand-on-many-question-label-background-106967414.jpg
Beberapa orang mengatakan saya berpikir terlampau jauh, beberapa tersenyum mengangguk pertanda mendukung jalur yang sedang saya telusuri. Saya pikir, bukan terlampau jauh, tetapi saya perlu memahami kemana tujuan hidup saya, dan apa yang perlu saya persiapkan. Jalur yang sedang saya telusuri tersebut memunculkan berbagai pertanyaan yang semakin liar berkecamuk di kepala, sampai saya berusaha membuat pikiran menjadi netral terlebih dahulu. Berusaha menyusun pertanyaan mendasar dan menyusun jawabannya. Menelusuri cetak biru saya sebagai manusia, untuk berusaha menjawab  pertanyaan, “siapakah saya?”, “apa yang mesti saya lakukan?”.


Sampai saya sampai pada kesimpulan sementara…tugas manusia adalah berupaya sebaik-baiknya, pada setiap kesempatan terbaik yang menghampiri disemua statusnya sebagai manusia, atas nama-Nya. Uruslah dengan sebaik-baiknya, apa yang ditugaskan oleh-Nya, jadilah delegasi yang terbaik dari-Nya. Itu lebih dari cukup menjawab semua pertanyaan. Bismillah.

R.M.R

No comments:

Post a Comment