![]() |
http://1.bp.blogspot.com/-SLgUh-BFuFk/UCRnTdG48OI/AAAAAAAAAPw/H1nwjJEVXJI/s1600/6071050041_679a172577_z.jpg |
Lailatul Qadar...malam seribu bulan...malam dikisahkan malaikat memadati bumi.
"Apa yang akang lakukan saat malam ada kemungkinan malam-malam Lailatul Qadar?"
Pertanyaan dengan tipe demikian lebih dari satu kali ditanyakan oleh teman-teman saya sebagai bahan obrolan. Pertanyaan demikian saya jawab dengan inti...
"Konsisten memaksimalkan diri, lakukan apa yang bisa dilakukan".
Prinsip konsistensi memaksimalkan diri dalam setiap kesempatan aktivitas, tanpa mempertanyakan apakah ini malam Lailatul Qadar atau malam ini atau malam itu, menjadi prinsip yang saya pilih dalam menjalani kehidupan. Bagi saya mengembangkan seluruh potensi diri, membantu yang perlu dan layak untuk dibantu merupakan lebih dari sekedar kewajiban...setelah Allah menciptakan kita, manusia.
Seoptimal mungkin saya berusaha tidak mau memprioritaskan hari Lailatul Qadar saja dalam beraktivitas, karena saya mewaspadai...saat saya MEMPRIORITASKAN hari tersebut, saya menjadi panik prioritas karena TAKUT tidak mendapatkan hari tersebut. MEMUJA untuk mendapatkan kemuliaan di hanya hari itu saja, berjuang mengoptimalkan diri beribadah mendekatkan diri kepada Allah di dalam masjid, khilaf bahwa Allah dapat dekat dengan hamba-Nya, dimana saja. Sehingga hari tersebut dapat membuat saya MELAKUKAN APA YANG SEBELUMNYA TIDAK MAU SAYA LAKUKAN.
Sehingga pada titik itu bisa jadi saya tidak menyadari... Tuhan saya bukan lagi Allah.
R.M.R
"Apa yang akang lakukan saat malam ada kemungkinan malam-malam Lailatul Qadar?"
Pertanyaan dengan tipe demikian lebih dari satu kali ditanyakan oleh teman-teman saya sebagai bahan obrolan. Pertanyaan demikian saya jawab dengan inti...
"Konsisten memaksimalkan diri, lakukan apa yang bisa dilakukan".
Prinsip konsistensi memaksimalkan diri dalam setiap kesempatan aktivitas, tanpa mempertanyakan apakah ini malam Lailatul Qadar atau malam ini atau malam itu, menjadi prinsip yang saya pilih dalam menjalani kehidupan. Bagi saya mengembangkan seluruh potensi diri, membantu yang perlu dan layak untuk dibantu merupakan lebih dari sekedar kewajiban...setelah Allah menciptakan kita, manusia.
Seoptimal mungkin saya berusaha tidak mau memprioritaskan hari Lailatul Qadar saja dalam beraktivitas, karena saya mewaspadai...saat saya MEMPRIORITASKAN hari tersebut, saya menjadi panik prioritas karena TAKUT tidak mendapatkan hari tersebut. MEMUJA untuk mendapatkan kemuliaan di hanya hari itu saja, berjuang mengoptimalkan diri beribadah mendekatkan diri kepada Allah di dalam masjid, khilaf bahwa Allah dapat dekat dengan hamba-Nya, dimana saja. Sehingga hari tersebut dapat membuat saya MELAKUKAN APA YANG SEBELUMNYA TIDAK MAU SAYA LAKUKAN.
Sehingga pada titik itu bisa jadi saya tidak menyadari... Tuhan saya bukan lagi Allah.
R.M.R
No comments:
Post a Comment