![]() |
http://sdnbalewangi01.files.wordpress.com/2013/11/kisi-kisi-soal-ujian.jpg?w=187&h=172&crop=1 |
Di awal perkuliahan, di setiap kelas
yang saya ajar, biasanya saya kroscek tujuan setiap mahasiswa/i berada di kampus. Salah
satu yang biasa saya tanyakan, apa tujuan mereka kuliah. Beberapa
orang terdiam dan tersenyum saat ditanya, beberapa orang menjawab dengan
polos "daripada tidak ada kerjaan di rumah pa", lainnya menjawab dengan
idealis "untuk mendapatkan ilmu".
Pada tulisan ini yang ingin saya bahas, sebuah ironi dari perkuliahan yang diakui untuk mendapatkan ilmu. Mengapa jadi ironi?. Ironi karena pada perkuliahan terakhir di semester tersebut, pada umumnya anda bertanya, "pa ada kisi-kisi ujian?", ataupun menjelang hari ujian anda sibuk kesana-kemari, ke tempat dimana dimungkinkan ditemuinya pencerahan untuk mencari kisi-kisi ujian.
Kisi-kisi ujian itu kan semacam "bocoran", kemungkinan soal apa saja yang akan keluar di hari ujian. Anda mengharapkan dapat menyiapkan jawaban terbaik untuk soal yang akan dipertanyakan kemudian. Lantas, masihkah benar niat anda kuliah untuk mendapatkan ilmu?. Setelah anda memilih untuk mempelajari hanya sebagian ilmu perkuliahan, demi memantapkan jawaban dan mendapatkan poin tinggi dalam ujian.
Pada tulisan ini yang ingin saya bahas, sebuah ironi dari perkuliahan yang diakui untuk mendapatkan ilmu. Mengapa jadi ironi?. Ironi karena pada perkuliahan terakhir di semester tersebut, pada umumnya anda bertanya, "pa ada kisi-kisi ujian?", ataupun menjelang hari ujian anda sibuk kesana-kemari, ke tempat dimana dimungkinkan ditemuinya pencerahan untuk mencari kisi-kisi ujian.
Kisi-kisi ujian itu kan semacam "bocoran", kemungkinan soal apa saja yang akan keluar di hari ujian. Anda mengharapkan dapat menyiapkan jawaban terbaik untuk soal yang akan dipertanyakan kemudian. Lantas, masihkah benar niat anda kuliah untuk mendapatkan ilmu?. Setelah anda memilih untuk mempelajari hanya sebagian ilmu perkuliahan, demi memantapkan jawaban dan mendapatkan poin tinggi dalam ujian.
Coba direnungkan kembali, apabila benar niat anda berada di kampus untuk mencari ilmu. Ingat, bahwa kehidupan
tidak berjalan seperti adanya kisi-kisi ujian, kemudian soal tersebut ditanyakan. Selalu ada kemungkinan di masa depan,
kejadian yang membuat kita harus mampu melakukan manuver, melakukan
tindakan secara spontan, siap dalam keadaan tidak siap. Lantas...apabila
anda terus dilatih, hanya siap untuk beberapa soal ujian, bagaimana
anda akan siap menjawab persoalan kehidupan?.
"Tapi pa, kami kan cuma meminta gambaran kemungkinan soal yang akan keluar. Kami tetap belajar untuk mendapatkan ilmu kok"
Kalau benar begitu, pertanyaan untuk bertanya mengenai kisi-kisi ujian tidak perlu ditanyakan, kan anda sudah siap dengan ilmunya. Apa pun soalnya, anda siap memberikan jawaban terbaik.
"Tapi pa, mata kuliah yangg kami ambil begitu banyak, kan begitu melelahkan untuk mempelajari semua ilmu secara relatif singkat, kalau tidak dapat kisi-kisi ujian"
Lah...yang membuat pilihan hidup untuk kuliah siapa?.
"Tapi pa, kami kan cuma meminta gambaran kemungkinan soal yang akan keluar. Kami tetap belajar untuk mendapatkan ilmu kok"
Kalau benar begitu, pertanyaan untuk bertanya mengenai kisi-kisi ujian tidak perlu ditanyakan, kan anda sudah siap dengan ilmunya. Apa pun soalnya, anda siap memberikan jawaban terbaik.
"Tapi pa, mata kuliah yangg kami ambil begitu banyak, kan begitu melelahkan untuk mempelajari semua ilmu secara relatif singkat, kalau tidak dapat kisi-kisi ujian"
Lah...yang membuat pilihan hidup untuk kuliah siapa?.
Bertanggung jawablah dengan baik dan benar pada setiap pilihan hidup yang telah anda pilih.
R.M.R
No comments:
Post a Comment