Monday, December 9, 2013

Resensi Kece : In Time.

http://www.azcentral.com/ent/movies/showtimes/images/106150/106150_bj.jpg

Bagaimana perasaan anda, ketika bangun di pagi hari, lalu sadar bahwa hidup anda tinggal hitungan  jam?. Hitungan mundur menghadapi kematian, inilah bumbu menarik dalam film in time. Biasanya, tidak sedikit manusia yang begitu rileksnya dalam menanti kematian, karena bagi mereka, waktu kematian masih menjadi misteri. Terkadang mereka khilaf, merasa seolah-olah mereka akan hidup selama-lamanya dalam jasad ini. Tapi tidak dalam film in time, dimana setiap manusia tahu persis berapa lama lagi usianya.

Diceritakan dalam film ini, bahwa teknologi telah menemukan cara agar manusia tidak lagi menua, melemah ataupun menjadi keriput. Umur manusia maksimal ialah pada 25 tahun. Namun demikian setelah usianya yang ke 25 ini, hitungan mundur pun dimulai. Setiap manusia diberi jatah waktu hidup 1 tahun. Pada era ini, waktu telah menjadi mata uang. Setiap manusia bekerja, berlomba-lomba untuk mendapatkan tambahan waktu hidup. Ada yang hidup sampai ratusan tahun, sehingga bingung, apa lagi hal menarik yang dapat dilakukan. Namun ada juga yang meninggal cepat, karena kurang mempersiapkan diri akan situasi yang dihadapi.

Inilah kenyataan waktu, dimana bahkan Tuhan bersumpah bersama waktu. Dalam waktu yang bersamaan, saat ini, setiap manusia dapat melakukan apa pun yang ingin dilakukannya. Pertanyaan awalnya adalah… apakah yang akan dilakukannya itu akan disesalinya dikemudian hari?. Maka dari itu cukupilah diri dengan pengetahuan, agar dapat mengenali tujuan hidup, sehingga tidak ada penyesalan dalam mempersiapkan, kemudian melangkahkan hidup dalam mencapai tujuan.

Tidak sedikit manusia yang seringkali khilaf bahwa dirinya dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga tidak mempersiapkan secara maksimal apa yang akan dihadapinya sekarang, sesuai dengan porsi tugasnya. Padahal kesempatan itu tidak akan pernah dapat diulanginya lagi.

Justin Timberlake, sebagai Will Salas berkata di awal film…

“I don’t have time. I don’t have time to worry about how it happend. It is, what it is.”

Ya, sepakat. Jangan terbuai merenungi masa lalu. Kalau pun kita sadar bahwa yang kita lakukan di masa lalu, adalah salah. Belajarlah dari kesalahan. Jangan takut untuk bergerak setelah mempersiapkan jalan untuk melangkah ke masa depan. Kalau pun salah, setidaknya kita melangkah.

R.M.R

No comments:

Post a Comment