Monday, December 30, 2013

Pa, ada perbaikan nilai ?

http://ulfahuswatunhasanah.files.wordpress.com/2013/01/484831_4410193134242_1910156647_n.jpg?w=800
 

Kalimat yang menjadi judul tulisan ini seringkali ditanyakan kepada saya selaku dosen.

Mahasiswa/i  bertanya setelah mengetahui nilai tugas, yang telah dikerjakan NAMUN tidak sesuai ketentuan.  Tugas tambahan pun diminta...untuk perbaikan nilai.

Mereka bertanya sebelum UTS...karena sudah kuatir terlebih dahulu, akan masa depan nilai mereka, yang sebenarnya ditentukan oleh apa yang mereka lakukan di masa kini. 

Mereka juga bertanya setelah menempuh UTS, yang mendapati hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. 
”Pa, ada perbaikan nilai?”

Sampai sekarang, saya belum menemukan alasan untuk mengadakan perbaikan nilai. Malah saya lebih memiliki alasan agar tidak mengadakan perbaikan nilai dikelas saya. Dari pertemuan pertama kita di kelas, saya telah menginformasikan mengenai berapa persentase bobot nilai untuk tugas, UTS, UAS, dan kehadiran. Setelah diingatkan namun anda tetap lalai, maka solusi terbaik bagi saya bukan malah mengampuni kekhilafan anda di kelas ini dengan melakukan semacam remedial

Berdasarkan sejarah sikap mahasiswa/i, solusi semacam ini hanya akan merubah anda sementara, dan pada kelas-kelas lain anda akan memiliki sikap yang sama. Sedang hidup anda lebih dari sekedar untuk berkuliah, belajar dari kelas ke kelas, belajar dari satu kampus ke kampus lain. Makna hidup manusia lebih dari itu.

Karena itu...sebagai pendidik, sebagai pembimbing anda di kelas, saya memutuskan untuk berani memberi anda nilai E bahkan D, sesuai dengan hasil perjuangan anda. Anda perlu dibenturkan kepada kenyataan dan kesadaran bahwa Tuhan tidak akan memberi kesempatan yang sama pada situasi yang sama. Maka yang dapat anda lakukan adalah berusaha melakukan yang terbaik pada setiap KESEMPATAN HIDUP YANG TELAH ANDA PILIH. 

Maksimalkan saat ini untuk masa depan anda. Tidak cukup dengan sadar akan kekhilafan, tapi juga punya KEMAUAN kemudian BERTINDAK untuk berubah lebih baik!
Tidak lulus di kelas saya, kemudian anda mendapatkan ilmu dan pembelajaran, akan menjadi lebih baik. Dari pada anda saya paksakan lulus, namun tidak mendapatkan ilmu dan pembelajaran dari kehidupan, dalam rangka mengabdi kepada-Nya.

R.M.R

Tuesday, December 24, 2013

Pelajaran Dari Mata minus

http://sugengrahmanto.files.wordpress.com/2013/01/periksa1-760234.jpg

Lensa mata ini mengalami anomali, sejak tahun 1995. Saat itu mata sayah sulit melihat benda, tulisan, atau apa pun itu dari jarak jauh. Rabun jauh atau minus orang mengenal istilahnya. Minus 1 / 8, mata sayah saat itu.

Andai saja saat itu sayah tidak mempertanyakan, tidak mau bergerak untuk memeriksakan apa yang terjadi dengan kondisi mata, mungkin mata ini akan semakin lama tertahan dalam keadaan buram, ketidakjelasan, dan hanya mampu menduga-duga apa yang sebenarnya sedang diihat dari jarak jauh. Apakah ikat pinggang berwana kuning emas  yang tergeletak jatuh dari gantungan? ataukah seekor ular beracun berwarna kuning emas yang harus segera saya singkirkan?.

Ketidakjelasan mengakibatkan terbatasnya informasi yang diterima, dan tidak tepatnya mengambil keputusan.

Analogi diatas kiranya cukup menggambarkan situasi pembelajaran yang terjadi pada sayah...atau anda juga mungkin?.

Ketidakjelasan akan suatu permasalahan membuat kita berasumsi. Sekedar asumsi...tanpa mau melakukan konfirmasi, kepada yang memegang informasinya. Ataupun malah melakukan konfirmasi, namun kepada yang hanya mengetahui… "katanya" atau bahkan konfirmasi kepada yang tidak mengetahui apapun. Sehingga lahirlah asumsi kuadrat.


Lakukanlah usaha yang baik dan benar dalam memperoleh informasi, agar semua menjadi jelas, dan tindakan pun menjadi lebih tepat.

R.M.R

Tuesday, December 17, 2013

Harta Karun Dibalik Cobaan

http://padangekspres.co.id/up/berita/18112011134559a.jpg

Ada kemungkinan hadirnya sebuah fase yang terjadi pada segelintir manusia. Fase dimana manusia menginginkan mengakhiri hidupnya dengan lebih cepat, alias ingin cepat meninggal. Melihat dari kenyataan, laporan di berita-berita, semakin hari tampaknya semakin banyak orang yang lebih berani mengakhiri hidupnya sendiri, dalam artian bunuh diri.

Bagi orang-orang tersebut, jangankan mengingat apa tugas kehadirannya di dunia, untuk mensyukuri anugerah hidup pun tampaknya tidak mau. Dalam pikiran orang-orang tersebut mungkin terbersit …bahwa terlalu berat beban yang dipikulnya dalam hidup. Bahwa… begitu seringnya harapan-harapan hidupnya yang tidak menjadi kenyataan.

Baginya, seolah menjadi solusi yang tepat dengan melakukan bunuh diri, tidak perlu memperjuangkan hidup. Mungkin tidak ada juga yang menginformasikan, bahwa cobaan yang sedang dihadapinya itu, sudah dalam takaran yang pas, untuk mampu dilampauinya.

Cobaan dihadirkan-Nya dalam setiap episode perjalanan hidup manusia. Dibalik cobaan itulah harta karun yang akan menjadi nilai tambah bagi manusia. Cobaan itulah yang akan membuat jiwa manusia semakin tangguh, dan berujung kepada semakin mantapnya iman.

Manusia yang berusaha beriman, bukanlah yang dengan gagah berani mengakhiri kehidupannya, namun yang mau berusaha berjuang melanjutkan perjuangan hidupnya sampai dengan nafas terakhir, di jalan yang lurus.

R.M.R



Monday, December 9, 2013

Resensi Kece : In Time.

http://www.azcentral.com/ent/movies/showtimes/images/106150/106150_bj.jpg

Bagaimana perasaan anda, ketika bangun di pagi hari, lalu sadar bahwa hidup anda tinggal hitungan  jam?. Hitungan mundur menghadapi kematian, inilah bumbu menarik dalam film in time. Biasanya, tidak sedikit manusia yang begitu rileksnya dalam menanti kematian, karena bagi mereka, waktu kematian masih menjadi misteri. Terkadang mereka khilaf, merasa seolah-olah mereka akan hidup selama-lamanya dalam jasad ini. Tapi tidak dalam film in time, dimana setiap manusia tahu persis berapa lama lagi usianya.

Diceritakan dalam film ini, bahwa teknologi telah menemukan cara agar manusia tidak lagi menua, melemah ataupun menjadi keriput. Umur manusia maksimal ialah pada 25 tahun. Namun demikian setelah usianya yang ke 25 ini, hitungan mundur pun dimulai. Setiap manusia diberi jatah waktu hidup 1 tahun. Pada era ini, waktu telah menjadi mata uang. Setiap manusia bekerja, berlomba-lomba untuk mendapatkan tambahan waktu hidup. Ada yang hidup sampai ratusan tahun, sehingga bingung, apa lagi hal menarik yang dapat dilakukan. Namun ada juga yang meninggal cepat, karena kurang mempersiapkan diri akan situasi yang dihadapi.

Inilah kenyataan waktu, dimana bahkan Tuhan bersumpah bersama waktu. Dalam waktu yang bersamaan, saat ini, setiap manusia dapat melakukan apa pun yang ingin dilakukannya. Pertanyaan awalnya adalah… apakah yang akan dilakukannya itu akan disesalinya dikemudian hari?. Maka dari itu cukupilah diri dengan pengetahuan, agar dapat mengenali tujuan hidup, sehingga tidak ada penyesalan dalam mempersiapkan, kemudian melangkahkan hidup dalam mencapai tujuan.

Tidak sedikit manusia yang seringkali khilaf bahwa dirinya dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga tidak mempersiapkan secara maksimal apa yang akan dihadapinya sekarang, sesuai dengan porsi tugasnya. Padahal kesempatan itu tidak akan pernah dapat diulanginya lagi.

Justin Timberlake, sebagai Will Salas berkata di awal film…

“I don’t have time. I don’t have time to worry about how it happend. It is, what it is.”

Ya, sepakat. Jangan terbuai merenungi masa lalu. Kalau pun kita sadar bahwa yang kita lakukan di masa lalu, adalah salah. Belajarlah dari kesalahan. Jangan takut untuk bergerak setelah mempersiapkan jalan untuk melangkah ke masa depan. Kalau pun salah, setidaknya kita melangkah.

R.M.R

Saturday, December 7, 2013

GRAPHOLOGY SEMINAR : “KNOW YOUR OWN MUSLIM CHARACTER!”



Dari judul seminar ini, ada 3 kata penting yang menarik untuk dibahas. Kata pertama adalah...

CHARACTER.

Character atau karakter, setelah disadur ke dalam bahasa Indonesia. Apakah yang dimaksud dengan karakter?, bagaimanakah karakter dapat terbentuk?, atau bagaimanakah  karakter dapat dibentuk?.

Kata kedua ialah…

MUSLIM.

Siapa itu seorang muslim?, apa yang seharusnya dilakukan seorang yang mengaku muslim?, bagaimana saja cara mengenali karakter seorang muslim?, bila sudah mengetahui karakter yang ada, lantas harus dibagaimanakan karakter tersebut?.

Mayoritas dari pertanyaan diatas akan dijawab dalam seminar ini melalui sudut pandang grafology, ilmu yang menganalisa karakter seseorang berdasarkan tulisan tangan.

Seminar ini akan diadakan pada hari Sabtu 14 Desember 2013 pukul 09:00-12:00, bertempat di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung Rektorat UNPAD Dipatiukur


-Batas akhir pendaftaran Kamis,12 Desember 2013-

Info Pendaftaran :  Rina 083822131445

Ayo silahkan yang mau daftar :-)

R.M.R

Sunday, December 1, 2013

Resensi Kece : Now You See Me

http://wallaad.com/wp-content/uploads/2013/10/Now-You-See-Me-Poster.jpg

Dalam film Now You See Me diceritakan tentang orang-orang yang berbakat dalam, katakanlah sulap. 4 orang berbakat yang dinamai Four Horsemen, menjadi sorotan utama berjalannya film ini. Keempat orang ini digiring untuk melakukan pertunjukan-pertunjukan yang mengagumkan, sampai akhirnya mereka mengetahui siapa tokoh dibalik layar yang membentuk, mengarahkan, dan memberi tujuan akhir dari Four Horsemen. Tokoh misterius yang memiliki bakat dan wawasan yang luas dalam dunia sulap, sehingga mampu mengumpulkan Four Horsemen menjadi tim sulap yang solid.

Dalam pembuka film, terucap monolog…

"Coming close...
Closer...
Because the more you thing you see, the easier it’ll be fooled you.
Because what is seeing?.
You’re looking, but you really doing is filtering, Interpreting, searching of meaning.”

Kalimat yang memiliki arti bagi saya. Diingatkan bahwa kita jangan terpaku melihat terlalu dekat pada suatu kesempatan, namun harus berusaha melihat secara menyeluruh, dari berbagai sisi yang dapat dilhat. Karena dengan begitulah semua hal akan terlihat lebih jelas, saat semua sudut pandang  mampu kita pahami.

Closer you look, the less you see.

R.M.R