![]() |
http://ulfahuswatunhasanah.files.wordpress.com/2013/01/484831_4410193134242_1910156647_n.jpg?w=800 |
Kalimat
yang menjadi judul tulisan ini seringkali ditanyakan kepada saya selaku dosen.
Mahasiswa/i bertanya setelah mengetahui nilai tugas, yang telah dikerjakan NAMUN tidak sesuai ketentuan. Tugas tambahan pun diminta...untuk perbaikan nilai.
Mahasiswa/i bertanya setelah mengetahui nilai tugas, yang telah dikerjakan NAMUN tidak sesuai ketentuan. Tugas tambahan pun diminta...untuk perbaikan nilai.
Mereka bertanya sebelum UTS...karena sudah kuatir terlebih dahulu, akan masa depan nilai mereka, yang sebenarnya ditentukan oleh apa yang mereka lakukan di masa kini.
Mereka juga bertanya setelah menempuh UTS, yang mendapati hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.
”Pa, ada perbaikan nilai?”
Sampai sekarang, saya belum
menemukan alasan untuk mengadakan perbaikan nilai. Malah saya lebih memiliki
alasan agar tidak mengadakan perbaikan nilai dikelas saya. Dari pertemuan
pertama kita di kelas, saya telah menginformasikan
mengenai berapa persentase bobot nilai untuk tugas, UTS, UAS, dan kehadiran. Setelah diingatkan namun anda tetap lalai,
maka solusi terbaik bagi saya bukan malah mengampuni kekhilafan anda di kelas
ini dengan melakukan semacam remedial.
Berdasarkan sejarah sikap
mahasiswa/i, solusi semacam ini hanya akan merubah anda sementara, dan pada
kelas-kelas lain anda akan memiliki sikap yang sama. Sedang hidup anda lebih dari sekedar untuk berkuliah, belajar dari
kelas ke kelas, belajar dari satu kampus ke kampus lain. Makna hidup manusia
lebih dari itu.
Karena itu...sebagai
pendidik, sebagai pembimbing anda di kelas, saya memutuskan untuk berani
memberi anda nilai E bahkan D, sesuai dengan hasil perjuangan anda. Anda
perlu dibenturkan kepada kenyataan dan kesadaran bahwa Tuhan tidak akan memberi
kesempatan yang sama pada situasi yang sama. Maka yang dapat anda lakukan
adalah berusaha melakukan yang terbaik pada setiap KESEMPATAN HIDUP YANG TELAH
ANDA PILIH.
Maksimalkan saat ini untuk
masa depan anda. Tidak cukup dengan sadar akan kekhilafan, tapi juga punya
KEMAUAN kemudian BERTINDAK untuk berubah lebih baik!
Tidak lulus di kelas saya, kemudian
anda mendapatkan ilmu dan pembelajaran, akan menjadi lebih baik. Dari pada anda
saya paksakan lulus, namun tidak mendapatkan ilmu dan pembelajaran dari kehidupan,
dalam rangka mengabdi kepada-Nya.
R.M.R