![]() |
http://inforeseps.com/wp-content/uploads/2010/04/bahan-dasar-roti-inforesep.jpg |
“Kok jadi beda ya?”. Itu pertanyaan yang ditanya ama sobat-sobat
sayah yang cewe, ke cowonya, dan kemudian mereka tanyain ke sayah. Haiyahhh.
Masing-masing
dari mereka udah nanya ke cowonya, dan jawaban para cowo itu sama, “perasaan
biasa aja ah”. Okey, memang jawaban sejuta umat cowo tampaknya. Masing-masing dari mereka bingung, ada ketidakcocokan
yang dirasa dengan yang ucap.
Ini pola yang berulang di banyak tempat. Pola pertanyaan cewe, dan
pola jawaban cowo, yang seolah mereka tampak telah melalui pelatihan, hingga menghadirkan
pertanyaan dan jawaban yang seirama. Bahasan ini perlu ditampilin, tuk nambah info,
yakin mau milih itu cowo/cewe jadi tetep jadi pasangan? ampe berkeluarga? ampe punya
anak?. Waspada kurang persiapan, ujung-ujungnya berkecamuk perang, dan yang
menjadi salah satu korban adalah anak.
Saat seorang manusia menyukai orang lain dari lawan jenisnya, maka
akan terjadi perubahan hormonal di dalam tubuhnya. Perubahan hormonal inilah
yang akan menyebabkan munculnya banyak sensasi yang dirasakan tubuh. Sensasi
yang muncul karena bertemu dengan orang yang dianggap menarik, dan seolah mampu
menjadikan semua sisi kehidupan menjadi menarik.
Namun lama kelamaan, magnet kemenarikan
ini mulai pudar. Dari sisi cowo, pudarnya magnet ini karena dirasa cewe mulai
menurun tingkat menariknya. Cowo mulai menganggap kehidupan cewe monoton, kurang
memicu adrenalin, sehingga seolah cewe kurang layak diperhatikan berlebih lagi. Dari
sisi cewe, pudarnya magnet ini karena dirasa cowo mulai menurunkan tingkat perhatiannya,
sehingga dirasa layak untuk diputuskkan.
Saat cowo menganggap bahwa kehidupan cewe itu lebih monoton,
sehingga tidak lagi menarik, hal ini perlu disadari bahwa jiwa petualang cewe
memang tidak sebesar para cowo. Saat cewe merasa cowo mulai menurunkan tingkat
perhatiannya, yang terjadi adalah cowo mencari kegiatan lain yang dianggap
lebih menarik untuk menghilangkan dahaga penuh tantangan jiwa cowo. Bukan
dengan selingkuh tentunya.
Pada kegiatan yang dianggap menarik ini cowo
cenderung menyendiri, mengulik apa yang menjadi hobinya. Hobi yang dianggap
menarik dan lebih menantang. Atau mungkin berkumpul dengan sobat-sobatnya untuk saling
bertukar cerita menarik, untuk menjadi pemicu kegiatan lainnya, agar hidupnya menjadi lebih
menarik.
Pada sudut pandang cewe, ia akan menganggap dirinya tidak lagi hadir dalam kehidupan cowonya. Seolah dalam invicible mode. Padahal pada persepsi cowo, cowo merasa pada
titik aman dengan telah memiliki pasangan yang disayanginya, maka ia bisa
melakukan hal lainnya yang dianggap lebih menarik. Sekali lagi, untuk menghilangkan
dahaga penuh tantangan jiwa cowo.
Alternatif solusinya, buat aturan main yang disepakati bersama. Apa
yang dipengen masing-masing. Buat sistem reward and punishment,
yang tentu aja dalam koridor norma yang berlaku. Misal aja punishment yang berlaku, kalo ada yang dianggap ngelakuin
pelanggaran kesepakatan, maka bakal ditegur dengan cara yang baik oleh
pasangan, dan yang ditegur musti belajar nerima dan MAU BERUSAHA BERUBAH.
Sistem rewardnya, misal aja, setiap pasangan memenuhi komitmen, ucapkan
terima kasih dengan tulus. Karena pada suatu titik kehidupan, manusia butuh apresiasi akan
apa yang udah dilakuinnya.
Dengan aturan main yang disepakati bersama ini, minimal akan ada
pembagian waktu untuk cowo dengan hobinya, cewe dengan hobinya, dan tentunya
waktu bersama yang tidak boleh diinterupsi dengan hobi masing-masing. Saat
bersama inilah waktunya SAMA-SAMA BERUSAHA SENANTIASA TAMPIL LEBIH MENARIK, karena
magnet kemenarikanlah yang membuat kehidupan menjadi juga menarik.
Dalam persepsi sayah, ngejalanin kehidupan ama manusia lain emang
butuh kesepakatan secara umum. Ga perlu detail-detail amat ko…karena
detail-detail itulah yang akan dibuat
secara spontan, setelah saling lebih memahami pasangan. Detail-detail yang akan menjadi unsur kejutan dalam hidup berpasangan.
R.M.R
No comments:
Post a Comment