Dari artikel-artikel
yang sudah sayah tulis sebelumnya, apabila menelaah dengan seksama, anda akan dapat inti pemahaman, bahwa
manusia dibentuk untuk lebih mementingkan hasil ketimbang memperjuangkan proses. Manusia
dibentuk agar melupakan tujuan utama hidup, dan lebih mengutamakan “apa kata
dunia”. Manusia dibentuk untuk menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Maka janganlah heran, semakin anda mendukung sistem yang sedang berjalan, angka
kriminalitas senantiasa bertumbuh.
Sayah tinggal Bandung, dan
fakta yang sayah dapatkan dari sumber, kiranya harus sayah jadikan pelajaran.
Sayah harus belajar mengambil hikmah dari kejadiannya. Salah satu hikmahnya
adalah, kita perlu belajar bela diri. Bukan dengan tujuan menjadi sok aksi dan
pamer kemampuan. Bukan berarti dengan belajar bela diri kita harus selalu bertarung
dalam setiap peristiwa yang dianggap masalah. Bukan berarti dengan belajar bela
diri kita harus kabur secepat kilat dengan kaki yang telah terlatih, saat menghadapi
peristiwa yang dianggap masalah. Tetapi dengan belajar bela diri, kita BELAJAR MENGENDALIKAN DIRI, untuk mampu bersikap dan mengambil keputusan secara pas.
Silakan anda mengikuti
satu bela diri yang anda yakini benar dan baik, tentunya setelah anda telaah
sebelumnya. Ya, cukup satu, saran sayah. Karena persepsi sayah, apapun bela
diri yang kita pilih, apabila kita tekuni dengan semestinya, akan menuju jalur
yang sama, jalur menjadi seorang ahli bela diri. Saat lebih dari satu bela diri yang kita
tekuni, bagi sayah, itu sangat mungkin “hanya” akan menjadi koleksi pengetahuan.
Dari info yang telah
dibaca, lantas, mengapa kita tidak perlu belajar bela diri?.
Hal ini menjadi mungkin,
apabila anda SELALU didampingi oleh bodyguard, ahli bela diri, polisi,
ataupun petugas keamanan.
Pelajarilah bela diri, sedini mungkin.
![]() |
http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2013/02/kejahatan-seksual130113c-300x166.jpg |
R.M.R
No comments:
Post a Comment