Hari ini, surat hasil
evaluasi dari mahasiswa/i semester pertama sayah, yang mereka isi setelah UAS, sampai di tangan sayah.
Sayah merasa sudah melakukan yang terbaik tempo hari, apapun penilaian mereka,
menjadi bahan bakar sayah untuk menjadi lebih baik.
Halaman
pertama sayah buka, disana terlihat PBM (skor rata-rata sayah (hasil questioner)). Apabila dibandingkan dengan group mean (rata rata PBM per mata
kuliah paralel), dan grand mean (rata rata PBM per prodi) - alhamdulillah poin
sayah relatif baik.
Melihat indikator nilai akhir kewarganegaraan yang mereka dapatkan (http://rommymochamadramdhani.blogspot.com/p/informasi-poin-penilaian.html), dan hasil komentar mereka atas kemampuan sayah mendidik, sayah menjadi semakin yakin bahwa mendidik merupakan passion sayah. Dimana yang sayah pahami, passion adalah gabungan dari bakat dengan minat. Bakat merupakan potensi yang sudah ada dalam diri , dan minat ialah yang sayah latih terus untuk menjadi semakin baik. Karena bakat tanpa action, bagi sayah tidak akan pernah maksimal.
Melihat
komentar 4 kelas yang sayah ajar pun nadanya senada, dengan yang difoto. Namun
diantara 4 kelas tersebut, ada 1 komentar yang menarik, komentar yang jadi
evaluasi untuk pengajaran sayah kedepan. Isinya persis seperti ini :
"Kurang
konsisten sama peraturan yang ditetapkan dikelas, ngobrol sebelum belajar tidak
menerapkan diri".
Evaluasi
bagi sayah adalah, di awal pertemuan kuliah memang sayah membuat kesepakatan
perjanjian kelas bersama mahasiswa/i. Dan ditengah perjalanan mengajar memang
ada mahasiswa/i yang sayah loloskan dari peraturan tersebut. Dan ini tampaknya
yang jadi pemicu miss comunication, karena belum sempat sayah jelaskan di akhir
pertemuan kuliah.
Prinsip
sayah dalam menerapkan aturan adalah, "there are no rule without
exeption". Ya, dalam aturan apapun, akan ada pengecualian, tergantung
kondisi kasusnya. Begitu juga saat sayah meloloskan mahasiswa/i dari aturan
yang sudah disepakati, ada unsur subyektifitas sayah memang, yang menilai bahwa
alasan mahasiswa/i itu, masih dalam batasan diperbolehkan melanggar. Jangan ada
persepsi lain ya :-).
Untuk kalimat kedua, sayah belum paham apa maksudnya^^v. Kalau mahasiswa/i sayah baca artikel ini, boleh deh klarifikasi ya :-)
Terima
kasih sedalam-dalamnya untuk guru langsung sayah yang mendidik sayah sehingga
mampu menjadi pendidik sampai pada titik ini. Kang Dicky Zainal Arifin, Kang Indra Bayu, Kang Sandi nugroho, Kang Rahmad Ramdhani. Dan guru tidak langsung
sayah, Ayah Edy, dan Pa Munif Chatib. G.B.U all :-)
Segala
puji hanya untuk Allah.
R.M.R