Pelajaran kehidupan membawa ke
memori beberapa tahun silam. Memori pertama yang muncul ialah memori saat masa
kelas 1 SMP, sayah (penulisan “sayah”, jangan diprotes, sengaja pake “h” :p)
punya guru privat. Dalam suatu kesempatan beliau berkisah kepada kami, tentang
yang kalau sayah tidak salah, adalah teman perempuannya. Jadi ceritanya...muslimah
itu sedang dalam perjuangan mencari pekerjaan. Setelah menjalani rangkaian tes di
suatu perusahaan…muslimah tersebut sampailah pada tahap interview. Pada tahap klimaks
interview…muslimah ditawarkan kesepakatan. Muslimah akan diterima di perusahaan
tersebut dengan syarat mesti melepaskan jilbabnya saat ia bekerja. Dari apa
yang dikisahkan guru sayah…sayah menangkap bahwa pihak perusahaan tampaknya
berusaha menjadikan muslimah itu menjadi karyawannya, karena prestasi yang
dimilikinya. Namun dengan persyaratan. Apa jawaban muslimah?
“Maaf pak…daripada saya diminta melepaskan
jilbab saya demi bekerja di perusahaan bapak, lebih baik bapak melepas kepala
saya dari badan, dengan jilbab yang menutupinya”.
Jawaban yang keras memang. Anda yang membaca, tidak perlu persis sama mengikuti kalimatnya. Apabila anda sepikiran dengan muslimah, bicaralah dengan cara dan gaya anda sendiri.
Memori kedua yang muncul ialah saat
sayah kuliah. Saya melihat pas foto untuk berkas wisuda teman sayah, disana ia
tidak menggunakan jilbab. Maka saya bertanya, kenapa di pas foto itu tidak menggunakan
jilbab. Alesan beliau ialah, karena banyak perusahaan yang tidak memperkerjakan
perempuan yang menggunakan jilbab. Dan
memang tampaknya…selepas lulus, ia melepaskan jilbabnya. Untuk konsistensi
apabila ia dipanggil untuk bekerja di perusahaan yang tidak menerima perempuan
berjilbab.
24 Juli 2012, sayah mengetahui…ada teman sayah yang tidak menerima tawaran untuk bekerja, karena ia diminta
menanggalkan jilbabnya saat berkerja. Muslimah dimana pun berada…semoga
bisa konsisten berjilbab. Dimana jilbab tidak sama dengan selembar kain yang menutupi kepala. Jilbab adalah menjaga aurat kita agar benar tertutup.Konsistensi sebagai tanda ketaqwaan
kepada-Nya.
RMR
No comments:
Post a Comment