Tuesday, May 15, 2012

Siap Dalam Kejujuran

http://xmixer.blogdetik.com/files/2011/04/honest_2000_685x385-1.jpg

Rasulullah adalah teladan bagi semua pemimpin, termaktub julukan yang diberikan kepadanya, "Al-Amin", yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah sikap yang berkaitan erat dengan kejujuran. Saat orang telah punya "cap" jujur, maka ia akan menjadi orang terpercaya. Prove it, and u'll believe me.

Kalau kita berkaca dari kalimat diatas, kalau kita mau dipercaya,maka syarat sahnya kita harus mampu jadi orang jujur dulu untuk dapat dipercaya. Tapi ternyata, uniknya, sikap jujur yang konon diharapkan oleh banyak orang pun, belum tentu dapat diterima kenyataannya oleh setiap individu. Masih banyak orang yang lebih senang dibohongi, dari pada menerima kenyataan.

Lantas bagaimana pilihan Anda?

Kalau saya, akan ikhtiar konsisten jujur.
Kalau Anda sependapat dengan saya, jadilah teladan terlebih dahulu untuk jujur, dan siap menerima kejujuran. Saat ada yang jujur kepada Anda, Anda harus siap mendengar,dan sabar membimbingnya. Bukan malah memarahinya, memasang tampang sangar, dan memvonis kesalahannya.

Untuk pengingat, saat Anda memutuskan untuk mengawali dengan kebohongan, Anda akan menutupi kebohongan, dengan kebohongan lainnya. Dan yakinlah, semua tipu daya itu akan terbongkar.

Ada juga riwayat pengecualian untuk berbohong...

Dari Ummu Kultsum RA ia berkata:”Saya tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi kelonggaran berdusta kecuali dalam tiga hal: [1] Orang yang berbicara dengan maksud hendak mendamaikan, [2] orang yang berbicara bohong dalam peperangan dan [3] suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang berbicara dengan suaminya (mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau keharmonisan rumah tangga)”. (HR. Muslim)

Selain dari pengecualian itu, pilihan Anda untuk ikhtiar dalam dunia kejujuran atau dunia penuh tipu daya.

RMR

No comments:

Post a Comment