Friday, December 30, 2011

Makna Tahun Baru Bagi Seorang Pemula

Makna tahun baru bagi seorang pemula…seseorang yang belum dapat dikatakan lama belajar agama, yang  masih merasa belum mampu untuk menjadi imam sholat, yang masih suka dipertanyakan mengapa sering mengulang-ngulang ayat yang sama dalam setiap sholat saat bacaannya dikeraskan. 

Tahun baru baginya…baik itu hitungan Masehi , Hijriah bahkan Imlek, tidak ada bedanya secara substansi. Maksudnya begini, tidak perlu menunggu satu tahun untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik dari sudut agama. Baginya, LANGKAH UNTUK KEARAH YANG LEBIH BAIK, DIMAKSIMALKAN TIAP DETIK HIDUPNYA.  Ia berusaha fokus dalam setiap kegiatan yang sedang dihadapinya. Saat badan sedang berdiskusi tentang kepemimpina dalam organisasi, misal, maka pikiran pun ia usahakan fokus kesana. Saat ia sedang beristirahat, ia maksimalkan istirahatnya untuk energy selanjutnya melangkah. 

Lantas berkaitan dengan tahun baru, apakah yang ia akan “merayakannya”?

Istilah merayakan diberi tanda kutip karena harus disepakati dulu, apa maksudnya. Perbedaan makna kata seringkali jadi masalah dalam berkomunikasi, dalam bersosialisasi.  Padahal kalau mau dibuat mudah, bahasa itu adalah mengenai kesepakatan. Merayakan disini diartikan sebagai adanya acara berkumpul dengan orang-orang yang dekat di hati, silaturahim. Bukan acara jor-joran yang membuang-buang uang untuk kebutuhan tersier.

Apabila muncul pertanyaan, kenapa mesti kumpulnya bersama orang-orang dekat dihatinya tanggal 31 Desember?

Ya karena eventnya pas, tanggal 1 Januari tanggal merah, jadi untuk yang pekerja kantoran, tidak perlu kuatir pergi ke kantor. Di malam tanggal 31 Desember biasanya siaran televisi banyak menyiarkan film-film unggulannya, jadi ya tidak ada salahnya melawatkan bersama orang-orang yang dekat di hati dengan nonton bareng. Toh kesimpulannya, tidak usah mengkultuskan tanggal untuk menolak atau menerima ajakan sebuah acara, asal eventnya pas.

Apabila muncul pertanyaan, kenapa mesti tahun baru main kembang api, meniup terompet, mercon dan lainnya?

Ga harus tahun baru ko…cuma para pedagang memang lebih banyak berjualan salah satunya pada akhir tahun. Dengan banyaknya yang jualan, dan hasrat membeli tergoda, ya nilai wajar saja. Yang terpenting untuk diingat, main kembang api, dll bukan ritual wajib mengakhiri tahun. Jangan dibuat repotlah hidup ini :-)

Apabila muncul pertanyaan, apa agama Anda mengajarkan untuk merayakan tahun baru?

Kalo pertanyaan ini masih muncul, coba baca perlahan kalimat-kalimat diatas. CLUE : SEPAKATI MAKNA SEBUAH KATA dan APA SUBSTANSINYA.

RMR

No comments:

Post a Comment